Quantcast
Channel: Ngotaku » Life In Japan
Viewing all articles
Browse latest Browse all 10

7 Kesalahan Yang Biasa Dilakukan Dalam Berbicara Bahasa Jepang

$
0
0

Bahasa Jepang bukan bahasa yang mudah dipelajari, ada kerumitan tertentu jika kita ingin belajar bahasa Jepang. Tapi meskipun begitu bukan berarti tidak mungkin, selama kita tekun pasti akan bisa. Sekarang ini juga sudah banyak tips-tips untuk mempelajari Bahasa Jepang. Bagi yang sedang belajar bahasa Jepang tentu akan sangat menarik bila kita bisa berbicara dengan native dari orang jepang. Tapi meskipum itu menarik tentu saja akan sulit karena mendengar orang asli berbicara itu berbeda dengan mendengarkan audio. Terlebih lagi bahasa Jepang yang mempunyai banyak karakter dalam tulisannya. Tapi jangan khawatir ketika kita membuat kesalahan justru kita akan lebih mengingat. berikut ini 7 kesalahan yang sering dilakukan orang luar Jepang ketika berbicara bahasa Jepang berikut cara memperbaikinya.

1. Membedakan antara は (wa) and が (ga)

Non-native speaker sering salah dalam menggunakan wa (ditulis は dan kadang romanisasi sebagai ha) dan ga. Keduanya adalah imbuhan, yang artinya mereka seharusnya berada setelah kata benda dalam kalimat; wa menandai topik percakapan dalam kalimat, sedangkan ga menandai subyek secara gramatikal.

untuk membedakan secara lebih jelasnya dalam kalimat :
misalnya disebuah restoran kalian ingin mengatakan bahwa kalian juga memesan ikan,

-Watashiwa sakana desu : (begitu juga dengan) saya ikan atau bisa berarti saya ikan
– Watashiga sakana desu : saya ikan

Meskipun artinya sama, tapi memiliki makna yang berbeda, penggunaan wa itu seperti menerangkan subyek dari pembicaraan, tergantung pada konteks sedangkan penggunaan ga itu menerangkan langsung subyek dari kalimat yang kita ucapkan. Jadi untuk lebih mudahnya, jika kita memakai kostum ikan dan ingin mengatakan pada orang lain anda bisa bilang Watashiga sakana desu, saya (adalah) Ikan

2. Bahasa Penghormatan.

honorific

Hampir semua bahasa memiliki cara untuk berbicara lebih sopan pada orang untuk menunjukkan penghormatan. di Perancis ada vous vs tu, China ada nin vs ni, dan di Inggris biasanya kita menggunakan kata May I dan sebagainya.
Tetapi dijepang , bukan hanya sekedar mengganti beberapa kata atau menggunakan ekspresi yang berbeda, kata kerja bahasa Jepang dikonjunggasikan kedalam bentuk yang sopan/hormat/merendah. misalnya kita bisa berbicara “I eat fish” dengan teman kita, “I thou-eat fish”dengan bos kita, dan “I forsooth-thou-eat fish” dengan presiden. (contoh menggunakan bahasa inggris karena di bahasa kita (Indonesia) penandaan kesopanan biasanya dengan ekspresi.

Mengenai bahasa kehormatan diJepang ada kabar baik dan buruknya, baiknya konjunggasi kata kerja bentuk sopan ini tidak susah, misalnya saat pertama kita belajar bahasa Jepang kita sudah mengenal penggunaan masu/desu. Tapi buruknya adalah menentukan kepada siapa kita akan menggunakan bahasa sopan/kehormatan tersebut, misalnya biasany hal tersebut digunakan pada guru atau boss, tapi bagaimana kalau kita ingin bicara yang tidak terlalu formal tapi tetap sopan? atau ketika kita bertemu orang untuk pertama kali penggunaan bahasa kehormatan akan terasa canggung, iyakan?
Tapi, untungnya orang Jepang aslipun kadang juga sulit untuk konsisten menggunakan bahasa kehormatan tersebut, bahkan ada training khusus di perusahaan-perusahaan untuk pegawai barunya mengenai penggunaan bahasa kehormatan ini kepada siapa saja. Kesimpulannya ketika kita berbicara pertama kali dengan seseorang dengan menggunakan bahasa kehormatan / formal seterusnya sebaiknya kita tetap menggunakan itu, tapi kalau dari awal mkita sudah berbicara biasa/ informal kita bisa dengan nyaman tetap berbicara dengan casual.

3. Intonasi

Orang Jepang biasanya sangat bagus dalam mengucapkan kata-kata dari bahasa orang lain diluar Jepang. Namun meskipun begitu mereka lemah dalam intonasi. dalam berbicara bahasa jepang dengan aksen jepang biasanya tanpa penekanan, tanpa irama, tapi bukan berarti monoton tetapi setiap kata yang keluar dengan rata. contoh kata tadi, watashi wa sakana wo tabemasu (“I eat fish”), biasanya orang yang baru belajar bahasa Jepang akan mengatakan dengan waTAshi wa saKAna wo tabeMAsu, ada penekanan pada suku kata yang menngunakan huruf kapital. Pengucapan tersebut pasti sangat anek kalau didengar oleh orang jepang asli, karena mereka mengucapkan semua kata denga intonasi yang sama.
untuk memperbaikinya, coba untuk mereka diri sendiri ketika berbicara bahasa Jepang. misalnya menirukan rekaman suara atau film, coba untuk mengoreksi pengucapannya dengan rekaman tersebut.

4. Perbedaan Antara iru dan aru

dalam bahasa Inggris, kalimat “There are fish” bisa berarti “There are fish (swimming in the aquarium)” atau “There are fish (on the table to eat).” di Jepang ada perbedaan dalam mengucapakn ini/itu tergantung apakan benda terbut mati atau hidup. contohnya bila kita berbicara Sakana ga aru, itu bisa berati “ ada ikan (di meja untuk dimakan),.” tapi jika kalian berkata “Sakana ga iru,” itu berarti ” ada ikan (berenag diaquarium).kata aru untuk objek benda mati, sedang iru untuk objek benda hidup.

aru & iru

5. DPerbedaan Antara sono and ano

Untuk menunjukkan benda yang berhubungan dengan jarak dalam bahasa Inggris ada dua kata yaitu : “this” and “that”. DalamBahasa Jepang ada 3 yang umum yaitu : “this ___” (kono), “that ___” (sono), and “that ___ over there” (ano).

sono

ano

karena ada tiga level jarak, sehingga sedikit membingungkan khususnya sono dan ano, yang keduanya berati “that ___.” . Tidak ada perbedaan yang terlalu jauh antara “that” dan “that over there”. Tapi untuk membedakan sono dan ano adalah, sono berarti merujuk pada benda yang berada tidak jauh dengan orang kita ajak bicara. sedangkan ano untuk menunjuk benda yang berada jauh dari kita dan orang yang kita ajak bicara.

6. akhiran nuansa pada imbuahan pada kalimat

seperti halnya imbuhan bisa ditaruh setelah kata benda untuk menerangkan kedudukan kata benda dalam kalimat. mereka juga ada yang setelah kata kerja. untuk memberi rasa dalam kalimat. ada kata ka yang merubah kalimat jadi kalimat tanya dan ne untuk mengakhiri kalimat dengan arti kan? atau kamu tau?

7. Penggunaan kare for “di (laki-laki)” dan kanojo untuk “dia (perempuan)”

Orang Jepang suka sekali menghilangkan subjek dari kalimat. jadi untuk menunjuk seseorang dengan dia biasanya menggunakan kare atau kanojo. Tapi kata tersebut juga bisa berarti pacar.

cc en.rocketnews24.com


Viewing all articles
Browse latest Browse all 10

Latest Images

Trending Articles